PENDAHULUAN
Keluarga
merupakan pendidikan pertama dalam kehidupan anak, karena dari merekalah anak
mendapat pendidikan pertama serta dasar pembentukan kepribadian mereka dimasa
depan. Keluarga memberikan dampak besar untuk perkembangan watak, moral dan pendidikan
anak.
Orang
tua berperan sebagai pengasuh, pembimbing, pemelihara dan sebagai pendidik
terhadapa anaknya. Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik terhadap
anak-anaknya, akan tetapi banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa cara
mereka mendidik membuat anak merasa tidak diperhatikan dan dibatasi
kebebasannya. Itulah yang banyak mempengaruhi sikap, perasaan, cara berfikir
bahkan kecerdasan mereka.
A.Pengertian Pola Asuh Orang Tua
Pola asuh
orang tua adalah pola prilaku yang diterapkan orang tua terhadap anaknya dan
bersifat relatif konsisten dari waktu kewaktu. Anak dapat merasakan pola
prilaku ini dari segi negatif dan juga positif. Setiap orang tua memiliki cara
tersendiri untuk mendidik anaknya. Pola asuh orang tua merupakan gambaran sikap
dan prilaku orang tua dan anak dalam berinteraksi, berkomunikasi selama berada
dalam kegiatan pengasuhan.
B. Macam-macam Pola Asuh Orang Tua
1. Pola asuh Demokratis
Pola asuh Demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak, dan tidak ragu-ragu mengendalikan mereka. Pengaruh pola asuh Demokratis adalah menciptakan karakteristik anak yang mandiri, dapat mengontrol diri dan mempunyai hubungan baik dengan teman-temanya.
2. Pola asuh Otoriter
Pola asuh Demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak, dan tidak ragu-ragu mengendalikan mereka. Pengaruh pola asuh Demokratis adalah menciptakan karakteristik anak yang mandiri, dapat mengontrol diri dan mempunyai hubungan baik dengan teman-temanya.
2. Pola asuh Otoriter
Pola asuh Otoriter adalah pola asuh yang
cenderung menetapkan standar yang mutlak harus dituruti. Pola asuh Otoriter
biasanya berdampak buruk pada anak, karena dapat menjadikan seorang anak
menjadi penakut, pendiam, tertutup, gemar menentang, suka melanggar norma dan
berkepribadian lemah.
3. Pola asuh Penelantar
Pola asuh macam ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya yang sangat minim kepada anaknya. Waktu mereka banyak digunakan untuk kepentingan pribadi mereka seperti bekerja, dan terkadang mereka menghemat pengeluaran untuk anak mereka. Pola asuh ini akan menghasilkan anak yang agresif, kurang tanggng jawab, tidak mau mengalah, sering bolos dan bermasalah dengan teman.
4. Pola asuh Permisif
3. Pola asuh Penelantar
Pola asuh macam ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya yang sangat minim kepada anaknya. Waktu mereka banyak digunakan untuk kepentingan pribadi mereka seperti bekerja, dan terkadang mereka menghemat pengeluaran untuk anak mereka. Pola asuh ini akan menghasilkan anak yang agresif, kurang tanggng jawab, tidak mau mengalah, sering bolos dan bermasalah dengan teman.
4. Pola asuh Permisif
Pola
asuh Permisif memberikan pengawasan yang sangat longgar. Memberikan kesempatan
kepada anak untuk melakukan sesuatu hal tanpa adanya pengawasan yang berarti.
Pola asuh ini akan menghasilkan anak-anak yang cenderung tidak mau patuh,
manja, kurang mandiri, egois dan kurang percaya diri.
C. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap
Pembentukan Kepribadian Anak
Keluarga
merupakan kelompok sosial pertama dan utama bagi kehidupan seorang anak. Anak
akan lebih banyak mengahbiskan waktu dengan keluraga dibanding dengan kelompok
sosial lainnya. Anggota keluarga adalah pemberi dampak yang besar bagi
perkembangan kepribadian seorang anak, bahkan lebih besar dari pada pengaruh
lainnya (lingkungan). Contoh :
1. Jika
didalam keluarga ia hidup dalam permusuhan, maka dia belajar berkelahi.
2. Bila dia
hidup di dalam ketakutan, maka ia akan belajar menjadi penakut.
3. Bila dia
hidup dikasihani, maka dia akan mengasihani dirinya sendiri.
4. Bila dia
hidup dalam toleransi, maka dia akan belajar bersabar.
5. Bila dia
hidup diejek, maka dia akan belajar menjadi malu.
Pengaruh
pola asuh dan latar belakang orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak :
1. Perbedaan
antara orang tua yang bekerja dan yang tidak bekerja terhadap pembentukan
kepribadian anak. Kenyataan
yang terjadi pada saat ini adalah kurangnya perhatian orang tua terhadap
anaknya karena kedua orang tuanya bekerja. Yang dapat mengakibatkan berkurangnya
interaksi langsung antara anak dan orang tua, yang juga dapat menyebabkan
berkurangnya keharmonisan dalam keluarga. Dan kurangnya perhatian orang tua
terhadap anaknya dapat menyebabkan anak tersebut menjadi manja. Kurangnya
perhatian orang tua juga dapat menyebabkan anak mencari perhatian di luar
lingkungan keluarga.
2. Perbedaan
antara orang tua yang berpendidikan tinggi dan berpendidikan rendah terhadap
pembentukan kepribadian anak. Orang tua
yang memiliki latar pendidikan yang tinggi akan memperhatikan perubahan dan
perkembangan yang terjadi pada anaknya. Pada umumnya orang tua tahu bagaimana
tingkat perkembangan anaknya dan tahu teknik/cara mendidik anak yang baik dan
benar. Berbeda
dengan orang tua yang berlatar belakang pendidikan yang rendah. Pada umumnya
dalam pengasuhan anak orang tua tidak memperhatikan tingkat perkembangan anak.
Ini dikarenakan orang tua yang awam dan tidak mengerti tingkat perkembangan
anak.
3. Perbedaan
antara orang tua yang mempunyai tingkat ekonomi menengah keatas dan menengah
kebawah terhadap pembentukan kepribadian anak. Orang tua yang memiliki tingkat
ekonomi menengah keatas biasanya sering memanjakan anaknya. Semua pengasuhan
anak sebagian besar hanya dengan materi. Kasih sayang orang tua hanya sebatas
memberikan materi dan memenuhi kebutuhan anak. Sedangkan orang tua dengan
tingkat ekonomi menengah kebawah dalam cara pengasuhannya memang kurang dapat
memenuhi kebutuhan anak yang bersifat materi. Orang tua hanya dapat memenuhi
kebutuhan anak, yang benar benar penting bagi anak. Hanya perhatian penuh yang
dapat di berikan orang tua kepada anaknya.
D.
Kesimpulan
Kepribadian
seorang anak tergantung kepada pola asuh orang tua yang mendidiknya. Sifat pola
asuh orang tua diakibatkan oleh beberapa hal : Pola asuh orang tua yang bekerja
dengan yang tidak bekerja, ekonomi tinggi dengan rendah dan pendidikan tinggi
dengan rendah.
Semester 1
0 komentar:
Posting Komentar