Jumat, 25 Oktober 2013

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEPRIBADIAN ANAK

PENDAHULUAN
   Keluarga merupakan pendidikan pertama dalam kehidupan anak, karena dari merekalah anak mendapat pendidikan pertama serta dasar pembentukan kepribadian mereka dimasa depan. Keluarga memberikan dampak besar untuk perkembangan watak, moral dan pendidikan anak.

   Orang tua berperan sebagai pengasuh, pembimbing, pemelihara dan sebagai pendidik terhadapa anaknya. Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik terhadap anak-anaknya, akan tetapi banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa cara mereka mendidik membuat anak merasa tidak diperhatikan dan dibatasi kebebasannya. Itulah yang banyak mempengaruhi sikap, perasaan, cara berfikir bahkan kecerdasan mereka.

A.Pengertian Pola Asuh Orang Tua

Pola asuh orang tua adalah pola prilaku yang diterapkan orang tua terhadap anaknya dan bersifat relatif konsisten dari waktu kewaktu. Anak dapat merasakan pola prilaku ini dari segi negatif dan juga positif. Setiap orang tua memiliki cara tersendiri untuk mendidik anaknya. Pola asuh orang tua merupakan gambaran sikap dan prilaku orang tua dan anak dalam berinteraksi, berkomunikasi selama berada dalam kegiatan pengasuhan.

B. Macam-macam Pola Asuh Orang Tua

1. Pola asuh Demokratis
    Pola asuh Demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak, dan tidak ragu-ragu mengendalikan mereka. Pengaruh pola asuh Demokratis adalah menciptakan karakteristik anak yang mandiri, dapat mengontrol diri dan mempunyai hubungan baik dengan teman-temanya.

2. Pola asuh Otoriter
   Pola asuh Otoriter adalah pola asuh yang cenderung menetapkan standar yang mutlak harus dituruti. Pola asuh Otoriter biasanya berdampak buruk pada anak, karena dapat menjadikan seorang anak menjadi penakut, pendiam, tertutup, gemar menentang, suka melanggar norma dan berkepribadian lemah.

3. Pola asuh Penelantar
    Pola asuh macam ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya yang sangat minim kepada anaknya. Waktu mereka banyak digunakan untuk kepentingan pribadi mereka seperti bekerja, dan terkadang mereka menghemat pengeluaran untuk anak mereka. Pola asuh ini akan menghasilkan anak yang agresif, kurang tanggng jawab, tidak mau mengalah, sering bolos dan bermasalah dengan teman.

4. Pola asuh Permisif
Pola asuh Permisif memberikan pengawasan yang sangat longgar. Memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan sesuatu hal tanpa adanya pengawasan yang berarti. Pola asuh ini akan menghasilkan anak-anak yang cenderung tidak mau patuh, manja, kurang mandiri, egois dan kurang percaya diri.

C. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Pembentukan Kepribadian Anak
Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dan utama bagi kehidupan seorang anak. Anak akan lebih banyak mengahbiskan waktu dengan keluraga dibanding dengan kelompok sosial lainnya. Anggota keluarga adalah pemberi dampak yang besar bagi perkembangan kepribadian seorang anak, bahkan lebih besar dari pada pengaruh lainnya (lingkungan). Contoh :
1. Jika didalam keluarga ia hidup dalam permusuhan, maka dia belajar berkelahi.
2. Bila dia hidup di dalam ketakutan, maka ia akan belajar menjadi penakut.
3. Bila dia hidup dikasihani, maka dia akan mengasihani dirinya sendiri.
4. Bila dia hidup dalam toleransi, maka dia akan belajar bersabar.
5. Bila dia hidup diejek, maka dia akan belajar menjadi malu.

Pengaruh pola asuh dan latar belakang orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak :

1. Perbedaan antara orang tua yang bekerja dan yang tidak bekerja terhadap pembentukan kepribadian anak. Kenyataan yang terjadi pada saat ini adalah kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya karena kedua orang tuanya bekerja. Yang dapat mengakibatkan berkurangnya interaksi langsung antara anak dan orang tua, yang juga dapat menyebabkan berkurangnya keharmonisan dalam keluarga. Dan kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya dapat menyebabkan anak tersebut menjadi manja. Kurangnya perhatian orang tua juga dapat menyebabkan anak mencari perhatian di luar lingkungan keluarga.

2. Perbedaan antara orang tua yang berpendidikan tinggi dan berpendidikan rendah terhadap pembentukan kepribadian anak. Orang tua yang memiliki latar pendidikan yang tinggi akan memperhatikan perubahan dan perkembangan yang terjadi pada anaknya. Pada umumnya orang tua tahu bagaimana tingkat perkembangan anaknya dan tahu teknik/cara mendidik anak yang baik dan benar. Berbeda dengan orang tua yang berlatar belakang pendidikan yang rendah. Pada umumnya dalam pengasuhan anak orang tua tidak memperhatikan tingkat perkembangan anak. Ini dikarenakan orang tua yang awam dan tidak mengerti tingkat perkembangan anak.

3. Perbedaan antara orang tua yang mempunyai tingkat ekonomi menengah keatas dan menengah kebawah terhadap pembentukan kepribadian anak. Orang tua yang memiliki tingkat ekonomi menengah keatas biasanya sering memanjakan anaknya. Semua pengasuhan anak sebagian besar hanya dengan materi. Kasih sayang orang tua hanya sebatas memberikan materi dan memenuhi kebutuhan anak. Sedangkan orang tua dengan tingkat ekonomi menengah kebawah dalam cara pengasuhannya memang kurang dapat memenuhi kebutuhan anak yang bersifat materi. Orang tua hanya dapat memenuhi kebutuhan anak, yang benar benar penting bagi anak. Hanya perhatian penuh yang dapat di berikan orang tua kepada anaknya.

D. Kesimpulan
Kepribadian seorang anak tergantung kepada pola asuh orang tua yang mendidiknya. Sifat pola asuh orang tua diakibatkan oleh beberapa hal : Pola asuh orang tua yang bekerja dengan yang tidak bekerja, ekonomi tinggi dengan rendah dan pendidikan tinggi dengan rendah.



Semester 1

0 komentar:

Posting Komentar